write and dress up for identity

Rabu, 26 November 2014


Apalah arti seorang aku.
Terkubur rindu tenggelam senja.
Apalah arti seorang aku.
Tersudut bimbang tertahan amarah.
Kau, iya kau. Kupikir kau pembuka jalan.
Cahaya dalam kesuraman.
Tempatku berteduh dikala hujan.
Penghalang panas awan berjalan.

Dimana kau? Dengarkah bisikkanku mengadu?
Aku menggigil menahan rindu.
Rindu menumpuk termakan waktu.
Dan tak kau hiraukan aku.

Dimana kau? Aku menunggu berbalut ragu.
Jelaskan padaku, sedalam itukah aku di hatimu?

Kau tau? Aku rindu suara.
Katakan cinta, katakanlah padaku.
Meskipun aku bukan yang pertama, dan mungkin bukan satu-satunya.
Tenangkan aku, dengan suaramu.
Suara yang paling kutunggu. Suara yang paling kurindu.

Kau berkelana? Akan kutunggu. Selalu.
Tapi, bisakah pastikan padaku.
Kembalilah, kembali cepat. 
Kembalilah bahkan sebelum aku sempat merindukanmu, kembali, dihatiku.

Senin, 25 Agustus 2014

Lolipop Untuk Si Manis Mantan Penangis



Ini bukan pertama kalinya kan? Toh, ini terjadi berkali-kali. Selama rentan waktu 2 tahun terakhir. Hilang, kembali, hilang, dan kembali lagi, hilang lagi, kembali lagi, hingga kini benar-benar hilang. Kenapa harus repot? Tidak perlu latihan membenahi hati lagi kok. Tidak perlu membiasakan diri tanpa kebiasaan itu. Kamu sudah cukup kebal dengan hal itu. Kamu sudah cukup kebal terhadapnya dan tanpanya. 


Yang ia lakukan memang mengundang tawa. Mulut dan hati tak menyatu. Berkata tidak untuk kamu tapi iya untuk dirinya. Mengungkap janji seolah pasti terjadi lantas mengingkari seorang diri. Masih aneh? Tidak kan? Itu makanan sehari-hari. Yang setiap hari kau konsumsi. Bertindak bak presiden diatas presiden. Menindas hati yang baru pulih. Hihi, kau tertawa geli. Memang, itu menggelikan, tepatnya ia benar-benar menggelikan hingga menjijikkan.


Tapi kenapa kau masih berpikir sih? Memang masih ada waktu memikirkannya? Bukankah artikel menumpuk? Bukankah kau harus mengedit berita dan menaikkannya ke media sosial? Bukankah kau harus lembur mengatur dan mengawasi teman-temanmu yang setengah perjaka dan setengah bapak-bapak untuk melakukan syuting acara? Kau ini sibuk, kau tak ada waktulah untuk memikirkannya. Iya kau ini sibuk.

Apalagi sih? Hah? Apa? Kau tak habis pikir? Memang iya sih. Aku tau itu. Kau tak habis pikir ternyata kau tak seberharga itu kan? Atau kau memang tak ada harganya? Hihi, kau ini apa? Kau ini siapa? Memang siapa dirimu hingga ingin dihargai? Olehnya. Dia kan terlalu tinggi, didunia khayalnya, haha. Dia kan hampir sempurna, di impiannya. Iya, dia seperti itu, masa kau masih heran?


Sekarang ini apa? Ya sekarang kaulah yang harus menghargai dirimu sendiri jika ia enggan melakukannya untukmu. Tidak bisa? Masa sih? Bukannya kau pernah melewatinya seorang diri dulu? Tuh kan benar. Jangan kau lupa. Kau itu kuat loh. Sekuat tulang paha sapi yang DIGIGIT ANJING saja tidak patah. Ya kan? Hihi. Yasudah apalagi? Ayuk, sudah kan? Yuk ikut aku, kita main dan berlari. Tenang, kau tidak akan dikejar ANJING lagi. Aku akan menjagamu. Lihat, penjual lolipop itu sudah menunggu kita dan tersenyum manis sekali. Nih, kubelikan lollipop untukmu yang lelah dan sakit DIKEJAR dan DIGIGIT ANJING.


Selasa, 17 Juni 2014

Tanpa Judul



Aku tahu, aku bukanlah pilot yang baik untuk pesawatku
Aku kurang jam terbang
Aku tahu, aku tumbuh dalam tubuh wanita
Tapi sifatku mirip anak-anak
Aku tahu, aku benalu, aku ambil keuntungan darimu
Aku parasit
Kenapa aku begitu? Apa aku terlahir seperti itu?
Mungkin aku tidak seperti itu
Pada orang lain
Tapi padamu, aku begitu
Aku tahu, kau pandai mengajarkanku
Itu sebabnya aku begitu
Aku ingin kau ajarkan
Semua hal didunia
Tentang nafas, tentang manusia, tentang hati
Aku ingin kau berikan contoh
Semua hal didunia
Tentang hidup, tentang kedewasaan, tentang cinta
Awalnya begitu
Kau hirup hawa pagi dengan impian
Kau ajak aku
Tapi tak kau ajarkan padaku
Kau isi malam dengan cerita
Kau ajak aku
Tapi tak kau ajarkan padaku
Kau tak terlalu sabar
Aku bangun sendiri
Tanpa ada yang membantuku
Aku merangkak sendiri
Kau tak menuntunku
Aku berdiri sendiri
Boro-boro kau memegangiku
Kini aku hidup
Kembali
Setelah beragam musim menghampiriku
Kau mau apa?
Kau datang, benarkah itu kau?
Datang untuk apa?
Untuk penjelasan?
Yang telah kau rangkai 1 tahun ini?
Aku harus dengar?
Bagaimana caranya?
Bagaimana caranya aku harus mendengarkan orang yang ketika aku membisikkan cinta padanya tapi ia tak mendengarnya?
Itu bisikkan
Tepat ditelingamu
Tapi tak kau hiraukan
Kau keras sekali
Aku tak mampu menyeimbangkanmu
Kau tahu aku seperti apa?
Kau tahu aku bagaimana?
Kau tahu hal yang membuatku senang
Kau tahu menghabiskan waktu bersamamu,
Kala selimut melapisi kaki kita dari hawa dingin malam adalah yang paling kutunggu
Kau tahu itu
Dan kau tahu juga bahwa itu yang membuatku sakit
Dan kau lakukan itu
Kini aku harus apa?
Mendengarkan dongeng tentang cita-citamu menyakitiku?
Lagi?
Atau biarkan aku kepakkan sayapku yang baru tumbuh
Selama kau pergi?

Rabu, 02 April 2014

Closing the Story Book of Cat



My friends know that I was in love in cat. Like, you know, cat is cute. I could say it is the cutest thing in world. You flatter it, the most adorable expression you can ever see. Talking to it is just like being heard by a very good listener. When you play with it, it is like running freely as fast as it, like climbing the tree without you have to worry that you could get fall, like no one can get angry when you run because they know you as a cat. It brings you to its world. As you love your cat so much, you will never forget to feed it. A fresh mackerel is ready. When you hear its voice at night, like the sounding of a wild cat trying to defend its own territory from the others, you take a position to protect it, to participate in that fighting. You are willing to fight with the other cat only to protect your own. Look, you love it so much, more than anything. On the contrary, do you ever imagine something you never hope? You don’t intend but it could happen. Me, my own, my cat, scratched me when nothing happen between us. We were just sitting at my house terrace. At first, we just enjoy our time because we love to see the views outside the house. Watching people walking in front of the house, hearing the bird’s voice, and everything happens outside. We love them so much. And I started to feel bored. I flattered it as usual. Nothing happened to it. I did it for the twice, the same respond I could get. Well, enough, I didn’t like my cat this way. It was not it. I tried to disturb it in a very annoying way. I shook its body, I flattered it. You know what I got? Yeah, like I said, it scratched me, so deep in my wrist. I shocked. My wrist was bleeding and my cat just went away. I don’t know what happened to it. I just tried to play with it, to make it more cheerful because it looked like having no enthusiasm with me. Well, the bleeding wrist was just too painful. I needed so much time for the recovery. I don’t know, I don’t hate it, I just miss it so much. We don’t meet for a long time since that day. I don’t know where it is, who feed it, the place it gets to sleep. I have been waiting for it for almost 1 year. It never shows up. Just miss it so much. Missing every little thing we have made and done. It was like my refill of loneliness, but it has gone. I never meet a cat as cutest as it. Never. But what can I do? Life must go on. It is enough. It’s the time to close the book story of cat. And put it into a box in the warehouse. It’s the time, the right time.